Pamukkale yang terletak di Turki tersebut merupakan tempat permandian air panas alami yang sangat terkenal di dunia.
Masih dengan tema perjalanan, kali ini saya ingin berbagi oleh-oleh berupa cerita perjalanan di salah satu negara eropa-asia yakni Turki. Banyak alasan mengapa kami memilih turki sebagai tujuan wisata. Selain karena nilai sejarahnya, turki juga disebut-sebut sebagai salah satu negara paling eksotis di eropa. Kami menggunakan jasa Transavia untuk menempuh perjalanan ke turki dari belanda. Berangkat sore hari dari Schipol Amsterdam, dengan menempuh perjalanan sekitar 4 setengah jam, kami tiba malam hari di bandara sabiha gocken. Sebagai pelajar yang tinggal di belanda kami harus membayar visa untuk masuk ke turki. Turki membebaskan visa untuk negara-negara tertentu seperti denmark, prancis, jepang, dan korea. Untuk informasi mengenai Visa turki bisa dilihat di sini. Tempat wisata pertama yang kami kunjungi pada hari pertama di turki adalah Pamukkale. Pamukkale terletak di bagian utara turki, sekitar 18 km dari provinsi denizli. Untuk menuju ke sana, dari bandara sabiha gocken kita bisa naik jasa travel atau bus yang tersedia di bandara menuju tujuan Istanbul Atasher. Dari istanbul attasher kita lanjutkan perjalanan menuju denizli ottogar. Kami harus menempuh perjalanan cukup jauh dengan bis sekitar 8 jam untuk sampai di denizli otoghar. Beruntung karena perjalanan dilakukan malam hari sehingga kami bisa tidur dan beristirahat sepanjang perjalanan. Dari denizli menuju pamukkale kita bisa menggunakan dolmus, ‘angkotnya’ turki, selama kurang lebih 30 menit. Kami pun sampai di pamukkale pada siang hari. Pamukkale terkenal dengan peninggalan sejarah dan juga keindahan alamnya. Nama Pamukkale sendiri berasal dari bahasa turki yang artinya ‘cotton castle‘ atau ‘benteng kapas’. Di tempat ini terdapat dua lokasi wisata utama yakni hierapolisdan travertines. Terdapat dua pintu gerbang untuk masuk ke pamukkale, yakni dari bagian bawah dekat dengan travertines dan bagian atas dekat dengan hierapolis. Hierapolis adalah kota tua yang berdiri pada masa roman empire dan byzantine empire. Di namakan hierapolis karena dulunya di sini terdapat kuil hiera (salah satu dewa yunani). Di sini kita bisa menemukan sisa-sisa reruntuhan bangunan, katedral, kuil, tembok-tembok, pilar, amphiteather, dan kuburan-kuburan tua (necropolis). Hierapolis ini begitu luas, kami pun harus berjalan selama lebih dari 2 jam untuk menjelajahi tempat bersejarah ini.
